Problema Membandingkan Said aqil siradj dengan KH Hasyim Asy'ari

Problema Membandingkan Said aqil siradj dengan KH Hasyim Asy'ari, Kenapa saya katakan Problema? Karena dengan adanya keluhan sebagian orang yang ngakunya warga NU namun sering mengeluh tentang tindakan KH Said Aqil siroadj, membandingkan KH said aqil dengan KH Hasyim Asyari dan lain sebagainya, yang pada intinya ia beranggapan "Kenapa NU yang di pegang KH Said Aqil Siradj ini berbeda dengan NU zaman KH Hasyim Asy'ari, NU sekarang sudah tidak sama dengan NU Syeh Hasyim Asy'ari" Mungkin anda juga pernah membaca Statemen seperti itu.

Tidak Etis Membandingkan Kyai Hasyim Asya'ari dengan KH Said Aqil Siradj

"Saya warga NU. Tapi tidak suka NU pimpinan KH Said. NU sekarang sudah tidak sama dengan NU Hadlrotussyaikh Hasyim Asy’arie".

Pernahkan kalian membaca Status seperti di atas? Awalnya Saya hanya tersenyum saja mendengar pernyataan seakan terlihat "lugu" ini. Paling cuma membatin, bagaimana bisa membandingkan demikian. Jamannya saja beda. Tentu cara membawakan dan cara merawatnya juga berbeda.

Lagi pula kapan mereka ketemu dengan Hadlrotussyaikh sehingga bisa percaya diri seperti itu. Dan bukankah terpilihnya KH Said juga atas restu dari seluruh ulama sepuh, para masyayyikh pakubumi Nusantara?

Tidak mungkin kita sekarang ini menggelorakan anti produk Belanda, pakai sandal teklek, mukena harus jahitan tangan, membentuk laskar sabilillah bersenjata, mengeluarkan resolusi jihad, merebut, dan mempertahankan kemerdekaan. Saat ini jamannya mengisi kemerdekaan dan merangkul semua golongan. NU bukan saja NU itu sendiri melainkan telah menjelma sebagai tiang penyangga utama utuh tegaknya NKRI.

Namun, ketika gema ini semakin santer dibarengi dengan berbagai cacimaki, ghibah dan fitnah kepada Guru Mulia KH Said Aqil Sirodj, maka perlulah kita menjelaskan duduk permasalahannya. Mereka yang sibuk berisik itu apakah tidak tahu bahwa kedudukan Hadlrotussyaikh Kyai Hasyim Asy'ari itu tidak sepadan dengan KH Said Aqil. Jadi, bagaimana bisa membandingkannya?

Rois 'Aam Vs Ketua Tanfidziyah

Sedikit saya uraikan sedikit bedanya pengertian Rois dengan Ketua, Rois atau jika di terjemahkan bahasa Indonesia "Kepala" adalah Pimpinan yang memiliki kewenangan penuh, pembuat kebijakan tanpa kompromi dengan bawahannya, seperti Kepala Negara (Presiden), Kepala Desa (Kades) Kepala Keluarga (Suami) dll. Mereka yang memilki kedudukan sebagai Kepala memilki sebuah kewenangan untuk membuat Kebijakan tanpa musyawarah.

Berbeda dengan Ketua, yaitu Pimpinan yang memiliki kewenangan terbatas, Bisa membuat Kebijakan setelah Musyawarah dengan bawahannya, seperti Ketua Rt, Ketua Kelas, Ketua Osis, Ketua Panitia Dll. Jika Ketua membuat Kebijakan tanpa Musyawarah terlebih dahulu maka jagan harap kebijakannya akan langgeng. dari uraian ini mungkin anda sudah mulai memahami yang manakah yang lebih Mulia antara Rois dan Ketua?

Lalu, Apakah mereka tidak tahu bahwa Hadlrotussyaikh KH Hasyim Asy'ari sebagai Rois Akbar itu digantikan oleh KH Wahab Hasbullah (selanjutnya disebut Rois Aam), kemudian KH Bisri Syansuri, dilanjutkan KH Ali Maksum, lalu KH Ahmad Shiddiq. Setelah itu berturut-turut KH Ali Yafie, KH Ilyas Rukhyat, KH Sahal Mahfudz, KH Musthofa Bisri. Dan saat ini posisi ini diamanahkan kepada KH Makruf Amin.

Sementara KH Said Aqil Sirodj adalah Ketua Tanfidziyah penerus dari KH. Hasyim Muzadi yang sebelumnya dijabat oleh KH Abdurrahman Wahid, KH Idham Cholid, KH Wahid Hasyim, KH Mahfudz Shiddiq, KH Noor dan yang pertama oleh KH Hasan Gipo?

Jika ibaratnya dalam Tata Negara Seperti NKRI, Rois 'Aam adalah lembaga tertinggi seperti MPR sedangkan tanfidziyah adalah lembaga pelaksana kebijakan semacam lembaga eksekutif, atau bisa di katakan Presidennya. maka tentu Bung Karno bisa kita bandingkan dengan Pak Soeharto atau Pak Jokowi. Bukan membandingkan Pak Jokowi dengan Pak Harmoko atau Pak Zulkifli Hasan.

So, kalau mau sejajar, maka bandingkanlah antara sesama Rois 'Aam dalam dinamika dari jaman ke jaman. Bukan membandingkan Hadlrotussyaikh dengan KH Said Aqil. Nah, jika masalah sekecil ini saja belum faham, maka mohon maaf jika kita patut meragukan para pencaci itu sebagai warga NU tulen.

Uniknya Struktural NU

Adakah yang unik dengan bahasan di atas? Perhatikan :
Tadi saya uraikan bahwa Kepala Memiliki kebijakan penuh, dan Ketua memiliki Kebijakan terbatas, Rois 'Aam laksana MPR dan Ketua Tanfidziyah laksana Presiden. Dan anehnya, jika kita perhatikan Posisi Struktural di NU akan menjadi terbalik dengan Struktural di NKRI

MPR >> Ketua
Presiden >> Kepala

Ro'is >> Kepala
Tanfidsiyah >> Ketua

Jika MPR adalah lembaga tertinggi namun pemimpinnya bukan Kepala MPR, namun Ketua MPR, dan Presiden adalah Kepala Negara, yang berarti Memiliki Kebijakan Penuh tanpa musyawarah juga bisa tidak seperti Ketua MPR. Sedangkan Rois 'Aam Adalah Kepala umum sehingga memilki kebijakan penuh, sedangkan Tanfidziyah atau Presidennya orang NU memiliki kedudukan sebagai Ketua.

Jadi mulai sekarang janganlah engkau membanding-bandingkan Ulama' yang bukan pada jalurnya, hanya meneruhkan suasan saja, jika air sungai keruh dan meracuni para pengguna air sungai karena sikap kalian maka kalian pula yang menanggung dosa-dosanya, pahami itu. semoga bermanfaat. salam NKRI.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Problema Membandingkan Said aqil siradj dengan KH Hasyim Asy'ari"

Kirim pertanyaan anda

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2014 MATERI KITAB - All Rights Reserved
Template By. Kunci Dunia
Back To Top