Hak Pilitik Non Muslim pada Negara mayoritas Muslim

Hak Pilitik Non Muslim, Pada Negara Yang Mayoritas Penduduknya Muslim (Fiqih Politik ).
Terdapat dua pembelahan pendapat, tapi ingat pembelahan nggak harus sama besar lo terhadap Hak memilih dan hak dip[ilih non Muslim, pada negara yang mayoritas penduduknya Muslim;
Pendapat mayoritas Pertama; Non muslim memiliki hak yang sempurna, sama dengan hak Muslim. yang dimaksut dengan hak sempurna dalam politik adalah hak untuk memilih dan hak untuk dipilih.
Pendapat minoritas kedua : Non Muslim memiliki hak yang tidak sempurna. Artinya non Muslim yang hidup di negara yang mayoritas penduduknya Muslim hanya memiliki hak untuk memilih saja.
Takbiiiirr----------------3 x saja ya

Berkaitan dengan hak yang sempurna dalam politik pada negara yang mayoritas penduduknya Muslim, dapat diperhatikan fatwa Imam Besar DR. Yusuf Qardhowi dari Mesir ; Sang Ulama' berucap: Diantara keutamaan ilmu yang disyariatkan dalam Al-Qur'an, adalah Al-Qur'an menganggap ilmu sebagai prasyarat utama dalam setiap pos kepemimpinan di dalam masyarakat. Ummat tidak boleh dipimpin oleh orang jahil/bodoh. Ummat yang menyerahkan kepemimpinan kepada orang bodoh, hanyalah menggali kuburnya dengan cakaran jari-jemarinya.

Yusuf Qardhowi bukan tidak paham tentang ayat ayat yang saat ini ramai dibacakan di Indonesia hanya pada saat musim pilkada,, bahkan seorang Yusuf Qardhowi adalah penghafal al-Qur'an..
Tahmiiiiiiddd--------------5 x saja dulu.

Memperhatikan fatwa dari Yusuf Qardhowi ini dapat disimpulkan bahwa, ternyata syarat utama kepemimpinan pada negara yang mayoritas penduduknya Muslim adalah ilmu, bukan agama. .
Tahliiiiiiillll---------------- sebanyak -banyaknya ya.

Yang tidak setuju, monggo protes ke Mesir, demo disana, gitu aja kok nggak repot. Salam. by : Subhan Palal