Kajian tentang Dakwah Ustadz Khalid Basalamah

Kajian tentang Dakwah Ustadz Khalid Basalamah, Ada baiknya kita mempelajari cara Nabi dalam berdakwah. Sebab banyak “dakwah” bukannya menyeru manusia ke dalam Islam, justru akhirnya menyalahkan dan mengkafirkan sesama Muslim. Menjauhkan orang yg sudah bersyahadat dan menjalankan sholat. Padahal dakwah Nabi adalah membuat orang-orang kafir dan jahil menjadi Islam. Belakangan ini banyak para da'i yg notabene ustadz ternama di kalangannya menyampaikan dakwah memakai tata cara yg tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu dengan cara2 kasar bahkan melaknat, menyalahkan dan mengkafirkan sesama muslim yg tidak sepemahaman dengannya, padahal Nabi melakukan dakwah dengan cara yg baik dan bijak sebagaimana Allah Ta'ala telah tejaskan,

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ ”
Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiyaa : 107)

Imam Muslim meriwayatkan dalam Shahihnya: Ibnu Abi Umar telah menceritakan ke kami, Marwan Al-Fayari menceritakan ke kami, dari Yazid bin Kisan, dari Ibnu Abi Hazim bahwa Abu Hurairah radhiyallahu ‘Anhu berkata, bahwa telah dikatakan, “Wahai Rasulullah, berdo'alah menentang kaum Musyrikin.” Beliau berkata:

إِنِّي لَمْ أُبْعَثْ لَعَّانًا، وَإِنَّمَا بُعِثْتُ رَحْمَة “
Saya tidak dikirim sebagai kutukan, melainkan sebagai rahmat.” (HR. Muslim)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebaik-baiknya teladan bagi umat manusia. Dalam berdakwah, Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa mengajak umatnya dengan cara yg lembut, sopan, bijaksana, kasih sayang, dan penuh keteladan. Sebab, sejatinya dakwah adalah menyeru dan mengajak umat manusia untuk menjadi lebih baik. Bukan menakut-nakuti mereka dengan berbagai ancaman. Dalam Al-Qur'an, Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan tuntunan berdakwah dengan tiga cara, yakni bil hikmah, mau’izhotil hasanah wa jaadilhum billati hiya ahsan.

 ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik...” (QS An-Nahl: 125).

Lihat cara Nabi berdakwah dalam kisah dibawah ini. Jika kita yg ditanya, mungkin kita jawab singkat: *“Tidak boleh. Zina itu haram!”* Tapi bisa jadi kurang efektif dan tidak membekas. Seorang pemuda pernah bertemu dan bertanya pada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.

”Ya Rasulullah, izinkan saya berzina.” Rasul memandangi pemuda tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengajaknya berdialog. ”Sukakah kamu bila itu terjadi pada ibumu?” tanya Rasul.

”Tidak, demi Allah,” jawab anak muda itu. ”Sukakah kamu bila itu terjadi pada saudara perempuanmu?” tanya Rasul. ”Tidak, demi Allah.” ”Sukakah kamu bila itu terjadi pada anak perempuanmu?.”

”Tidak, demi Allah.” Sukakah kamu bila itu terjadi pada istrimu?” Anak muda itu menjawab, ”Tidak, Demi Allah.”

Rasulullah lalu berkata, ”Demikianlah halnya dengan semua perempuan, mereka itu berkedudukan sebagai ibu, saudara perempuan, istri, atau anak perempuan.” Kemudian beliau meletakkan telapak tangannya di dada pemuda itu, lalu mendo'akannya.

Kalau ada kelompok Islam yg melakukan buruk sangka/su’u zhon, melakukan ghibah dan fitnah, tidak tabayyun/memeriksa berita dari orang fasik, melakukan adu domba/namimah, maka itu bukanlah dakwah yg benar karena bertentangan dengan hadits Nabi di bawah:

“Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Tidak dapat masuk surga seorang yg gemar mengadu domba.” (Muttafaq ‘alaih)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan makna QS. An-Nahl: 125 diatas bahwa Allah Ta'ala memerintahkan kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam) agar menyeru manusia untuk menyembah Allah dengan cara yg bijaksana.

Ibnu Jarir mengatakan bahwa yg diserukan kepada manusia ialah wahyu yg diturunkan kepadanya berupa Al-Qur'an, Sunnah, dan pelajaran yg baik; yakni semua yg terkandung di dalamnya berupa larangan2 dan kejadian2 yg menimpa manusia (di masa lalu). Pelajaran yg baik itu agar dijadikan peringatan buat mereka akan pembalasan Allah Ta'ala (terhadap mereka yg durhaka). Bagaimana jika ada perbedaan pendapat? Perhatikan firman Allah Ta'ala,

{وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ}
"dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (An-Nahl: 125) Yakni terhadap orang2 yg dalam rangka menyeru mereka diperlukan perdebatan dan bantahan. Maka hendaklah hal ini dilakukan dengan cara yang baik. yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yg baik, serta cara yg bijak. Ayat ini sama pengertiannya dengan ayat lain yg disebutkan oleh firman-Nya:

{وَلا تُجَادِلُوا أَهْلَ الْكِتَابِ إِلا بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِلا الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْهُمْ} "Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka. (Al-'Ankabut: 46).

hingga akhir ayat. Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk bersikap lemah lembut, seperti halnya yg telah Dia perintahkan kepada Nabi Musa dan Harun, ketika keduanya diutus oleh Allah Ta'ala kepada Fir'aun, yg kisahnya disebutkan oleh Allah melalui firman-Nya:

{فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى}
"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut. (Thaha: 44)

Menyikapi maraknya aksi penolakan khususnya dari kalangan Nahdliyin terhadap aksi dakwah provokatif para dai Salafi Wahabi tersebut, Dr Achmad Muhibbin Zuhri, Ketua Nahdlatul Ulama Kota Surabaya menyatakan bahwa kondisi ini tak boleh dibiarkan. Artinya, pemerintah harus segera hadir. Menurut Cak Ibin, panggilan akrabnya, fenomena penolakan dai radikal sudah lama timbul di masyarakat, bahkan termasuk di Surabaya.

Oleh karena itu negara perlu mengantisipasi potensi konflik sosial akibat penyebaran paham ekstrem Salafi Wahabi tersebut, yg kondisinya saat ini menurutnya sudah sangat mengkhawatirkan bahkan bisa berujung konflik horisontal. Agar hal ini jangan sampai terjadi, aparat sudah seharusnya melakukan tindakan preventif dengan menghentikan kegiatan dakwah atau bentuk propaganda lain dalam bentuk apapun yg isinya menebar ujaran kebencian (hatespeech). Apalagi saat ini nota kesepamahan (MoU) tentang tindakan menebar kebencian ini, sudah diteken dan ditandatangani antara pihak NU dan Polri.

“Dakwah yang isinya mengolok-olok, mencibir, menyalahkan, mengkafirkan, membid’ah-bid’ah-kan sebuah amalan atau keyakinan yang dipedomani oleh masyarakat dan merupakan nilai-nilai yang dijunjung tinggi, jangan sampai terjadi. Ini berbahaya, apalagi sampai merongrong NKRI,” ujar Cak Ibin yg juga dosen di Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Sunan Ampel Surabaya itu. Wallahu a'lam Demikian Ibnu Mas'ud At-Tamanmini menyampaikan dalam kajiannya semoga bermanfa'at. Aamiin
والله الموفق الى اقوم الطريق

 Sumber : https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1506759459347975&id=100000418070749&fs=1

Kajian tentang Dakwah Ustadz Khalid Basalamah

Hal yang senada mengenai sikap Ustadz Kholid Basamalah yang membuat geram para Banser Sidoarjo di nilai sudah benar dan tepat yaitu dari mas Dafid fuadi yang berbunyi :

Apa yang sudah dilakukan oleh BANSER Sidoarjo kpd Khalid Basalamah adalah sudah BENAR dan TEPAT. Jika kita mencermati hadits berikut ini ttg sekelompok manusia dg ciri2 tertentu yg disebutkan dalam hadits berikut, maka yang paling pas adalah WAHHABI. Para Ulama hadits memasukkan hadits ini kpd pembahasan aliran KHAWARIJ sesuai konteksnya pada masa itu, tp jika melihat ciri2nya ternyata ada kesamaan yg kuat antara KHAWARIJ dan WAHHABI, apalagi dalam hadits ditegaskan "akan keluar di akhir zaman". Pahami jg bagaimana perintah Rasulullah dalam menyikapi manusia2 seperti itu.
Nabi SAW bersabda :

سَيَخْرُجُ فِي آخِرِ الزَّمانِ قَومٌ أَحْدَاثُ اْلأَسْنَانِ سُفَهَاءُ اْلأَحْلاَمِ يَقُوْلُوْنَ قَوْلَ خَيْرِ الْبَرِيَّةِ يَقْرَؤُونَ اْلقُرْآنَ لاَ يُجَاوِزُ حَنَاجِرَهُمْ يَمْرُقُوْنَ مِنَ الدِّيْنَ كَمَا يَمْرُقُ السَّهْمُ مِنَ الرَّمِيَّةِ ، فَإذَا لَقِيْتُمُوْهُمْ فَاقْتُلُوْهُمْ ، فَإِنَّ قَتْلَهُمْ أَجْراً لِمَنْ قَتَلَهُمْ عِنْدَ اللهِ يَوْمَ اْلقِيَامَة

“ Akan keluar di akhir zaman, suatu kaum yang masih muda, berucap dengan ucapan sebaik-baik manusia (Hadits Nabi), membaca Al-Quran tetapi tidak melewati kerongkongan mereka, mereka keluar dari agama Islam sebagaimana anak panah meluncur dari busurnya, maka jika kalian berjumpa dengan mereka, PERANGILAH MEREKA, karena memerangi mereka menuai pahala di sisi Allah kelak di hari kiamat “. (HR. al Bukhari 3342)
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Kajian tentang Dakwah Ustadz Khalid Basalamah"

Kirim pertanyaan anda

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2014 MATERI KITAB - All Rights Reserved
Template By. Kunci Dunia
Back To Top