Rukun dan Fardlu Puasa Ramadhan

Rukun dan fardlu puasa, Khususnya puasa di bulan ramadhan, bulan ramadhan tinggal menghitung hari, jadi sangat tepat kita mengkaji ilmu fikih yang berkenaan dengan puasa, dan kali ini akan saya bahas apa saja yang menjadi rukun puasa serta fardlu puasa itu sendiri, sehingga dengan mengetahui rukun dan fardlu puasa maka kita akan mengetahui Puasa yang bagaimanakah yang sah menurut agama, dan berikut adalah rukun serta fardlu puasa untuk anda ketahui:
Rukun-rukun puasa:

Rukun rukun puasa

1. Niat, Niat disini yaitu dalam hati bukan hanya pada lisan, namun niat dengan lisan itu adalah sunnah untuk menolong / menuntun hati, niat dapat di mulai dari waktu setelah maghrib hingga fajar sodiq terbit. dasarnya adalah:

من لم يبيت الصيام قبل الفجرفلا صيا له ( رواه ابو داود , ابن ماجه و احمد)

Artinya : barang siapa yang tidak berniat dari waktu malam sebelum terbit fajar maka tidaklah puasa baginya .

Dan wajibnya niat di malam hari sejak maghrib hingga fajar shodiq tersebut bagi puasa wajib, nadzar dan kafarat. sedangkan untuk puasa sunnah tidak wajib di malam hari selama matahari belum tergelincir (istiwa') sekitar jam 12.00 wib maka boleh-boleh saja niat untuk puasa sunnah namun jika ia belum ada sesuai yang masuk dalam tubuhnya seperti makan dan minum (sekira yang membatalkan puasa) Dasarnya:

هل عندكم من غذاء قالت لا قال فأني اذا اصوم

Nabi bertanya kepada Siti Aisyah : "apakah ada sesuatu untuk di makan"..? Jawab siti aisyah "tidak ada", Nabi bersabda  jika demikian aku berpuasa.

Maka niat puasa sunnahtersebut boleh dilakukan walaupun setelah fajar dengan syarat segala syarat syarat puasa telah tercapai ( tidak melakukan hal yang membatalkan puasa). Dan pada puasa fardhu maka wajib dita’yin (di tentukan) dalam niatnya,  (aku niat puasa ramdhan esok hari)

(نويت صوم غد اداء فرض رمضا ن هذه السنة لله تعالى) sempurnanya.  (نويت صوم غد عن رمضان

Jika seseorang berniat ; saya puasa sebulan ramadhan seluruhnya “ maka puasanya sah untuk hari pertamanya jua, ( hanya sehari) namun esokannya sudah tidak wajib niat lagi karena niatnya telah di jama' dan jika ia tetap niat maka hukumnya sunnah. adapun jika seseorang sengaja makan untuk sahur ( makan dan minum pada malam puasa), Maka hal ini sudah mencukupi sebagai pengganti niat puasa dengan pengetahuannya akan masuknya bulan ramadhan. Karena telah mendatakan qhasad ( kesengajaan).

2. Menahan diri dari hal hal yang membatalkan puasa.
a. Misalnya bersenggama ( bersetubuh) baik mengeluarkan sperma atau tidak, dan jika dilakukan pada siang hari ramadhan maka wajib bagi pelaku untuk membayar kafarah puasa, seperi pejelasan  ulama dalam kitab Tuhfatul muhtaj

وَهِيَ) أَيْ: الْكَفَّارَةُ (عِتْقُ رَقَبَةٍ مُؤْمِنَةٍ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَإِطْعَامُ سِتِّينَ مِسْكِينًا) كَمَا فِي الْخَبَرِ السَّابِقِ وَسَيَأْتِي بَيَانُ هَذِهِ الثَّلَاثَةِ وَشُرُوطُهَا وَصِفَاتُهَا فِي بَابِ الْكَفَّارَةِ (فَلَوْ عَجَزَ عَنْ الْجَمِيعِ اسْتَقَرَّتْ) مُرَتَّبَةً (فِي ذِمَّتِهِ فِي الْأَظْهَرِ)

kifarat ini termasuk kifarat tartib (harus berurutan) diantara ketiganya. dan ketika tidak (belum) mampu, maka TETAP baginya menanggung hutang kifarat terrsebut, karena masalah ini termasuk HUQUUQULLAH /hak-hak Allah. (tuhfatul muhtaj 3/452), (memerdekan budak, puasa dua bulan secara berurutan dan Memberi makan kpd orang miskin atau faqir sbnyak 60 orang ( wajib secara tertib).

b. mengeluarkan sperma ( mani ) dengan sengaja, maka sebab mimpi tidak membatalkan puasa.
c. Sengaja muntah kecuali tidak dapat menahannya ( yang karena sakit)

من ذرعة القيء فليس قضاء ومن استقاء فليقض ( متفق عليه و ابو داود و ابن ماجه من ابى هريرة)
Barang siapa yng terpeksa muntah tidaklh qhada atasnya dan barang siapa yang sengaja muntah maka hendaklah diqhadanya.

d. Memasukkan sesuatu ke dalam rongga ( semua lubang yang terbuka : mulut, hidung, vag!na, telinga, puting susu (wanita), dubur ) maka membatalkan puasa ,adapun memasukkan jarum ke tubuh ( suntik ) tidak membatalkan puasa jika tidak sampai kepada rongga di dalam tubuh.

ﻭَﻟَﻮْ ﺍَﻭْﺻَﻞَ ﺍﻟﺪَّﻭَﺍﺀَ ﺍِﻟَﻰ ﺩَﺍﺧِﻞِ ﺍﻟَّﻠﺨْﻢِ ﺍَﻭْ ﻟِﺠَﺮَﺍﺣَﺔٍ ﻋَﻠَﻰ ﺍﺳَّﺎﻕ ﻏَﺮَﺯَ ﻓِﻴْﻪِ ﺳِﻜَّﻴْﻨًﺎ ﻭَﺻَﻠَﺖْ ﻣُﺤَّﻪُ ﻟَﻢْ ﻳُﻔْﻄِﺮْ ﻷَِﻧَّﻪُ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﺠَﻮْﻑٍ

Orang yang berpuasa dan disuntik, puasanya tidak batal, sebab obat yang dimasukan melalui injeksi itu adalah ke dalam daging dan tidak ke dalam rongga badan.
Al Mahali, dari Kitab Al Qalyubi juz 2 halaman 56

Fardlu-fardlu puasa

Dan setelah anda mengetahui rukun-rukun puasa di atas kali ini fardlu-fardlu puasa, khususnya bulan puasa ramadhan, berikut adalah penjelasannya:

وَفَرَائِضُ الصَّوْمِ أَرْبَعَةُ أَشْيَاءَ
1. اَحَدُهَا أَلنِّيَّةُ بِالْقَلْبِ، فَأِنْ كَانَ اَلصَّوْمُ فَرْضًا كَرَمْضَانَ أَوْ نَذْرًا فَلَا بُدَّ مِنْ إِيْقَاعِ النِّيَّةِ لَيْلاً وَيَجِبُ اّلتَّعْيِيْنُ فِيْ صَوْمِ الفَرْضِ كَرَمْضَانَ وَأَكْمَلُ نِيَّةِ صَوْمِهِ أَنْ يَقُوْلَ الشَّخْصُ “نَوَيْتُ صَوْمَ غَـدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَحْرِ رَمَضَانِ هَاذِهِ السَّنَّةِ لِلهِ تَعَالَى
Kefardhuan/rukun berpuasa itu ada 4 perkara :
Fardhu puasa yang pertama dari yang empat adalah niat degan hati. Maka seandainya berpuasa fardhu seperti puasa Romadhon atau puasa Nadzar hendaklah saat menghadirkan niat dalam hati pada malamnya wajib menentukan puasa fardhu seperti puasa romadhon. Sedangkan kesempuraan niat puasa Romadhon “Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa`I fardhi syahri ramadhoni haadzihis-sanati lillahi ta’ala” saya niat berpuasa fardhu hari esok bulan Romadhon tahun ini lillahi ta’ala.

2. وَالثَّانِى اَلْإِمْسَاكُ عَنِ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ وَإِنْ قَلَّ اَلْمَأْ كُوْلُ وَالْمَشْرَبُ عِنْدَالتَّعَمُّدِ فَأِنْ اَكَلَ نَاسِيًا اَوْ جَاهِلًا لَمْيُفْطِرْ اِنْ كَانَ قَرِيْبَ عَهْدٍ بِالْإِسْلَامِ أَوْنَشَأَ بَعِيْدًا عَنِ الْعُلَمَآءِ وَأِلّاَ اَفْطَرَ
Dan fardhu puasa yang kedua dari yang empat yaitu menahan dari makan dan minum meskipun hanya sedikit sesuatu yang dimakan atau diminum halnya disengaja. Maka seandainya makan dan minum halnya karena lupa atau jahil (tidak tahu hal tsb batal) maka hal tersebut tidak membatalkan puasanya. Kemungkinan hal itu karena orang tersebut masih awam dalam agama islam atau baru masuk islam ataupun juga karena orang tersebut jauh dari ulama (sehingga tidak tahu pembatalan puasa).

3. والثَّالِثُ الْجِمَاعُ عَامِدًا، وَأَمَّالْجِمَاعُ نَاسِيًا فَكَالْاَكْلِ نَاسِيًا
Fardhu puasa yang ketiga dari yang empat yaitu menahan Jima’ (bersetubuh) halnya disengaja (siang hari), adapun Jima’ halnya lupa sedang berpuasa maka hukumnya sama seperti lupa makan dan minum saat berpuasa (tidak batal)
4. وَالرَّابِعُ تَعَمَّدُالْقَيْءِ فَلَوْ غَلَبَهُ اَلْقَيْءِ لَمْ يَبْطُلْ صَوْمُهُ

Fardhu puasa yang keempat yaitu menahan dari muntah yang disengaja, maka seandainya memiliki kebiasaan muntah bukan disengaja orang tsb, maka tidaklah batal puasanya.
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Rukun dan Fardlu Puasa Ramadhan"

Kirim pertanyaan anda

Terima Kasih Sudah Berkomentar
 
Copyright © 2014 MATERI KITAB - All Rights Reserved
Template By. Kunci Dunia
Back To Top